Sawitri, Reni Putri (2025) PENGARUH AKTIFITAS DAN PENGGUNAAN OBAT METFORMIN DAN GLIBENCLAMID PADA PENURUNAN GDA DIABETES MELLITUS. Jurnal La Medihealtico, 6 (6). ISSN 2721-1231 (Online) and 2721-1215 (Print) (Submitted)
|
Text
Surat Keterangan Publish Jurnal.pdf Download (555kB) |
|
|
Text
Jurnal_Reni Putri Sawitri_2002050342.pdf Restricted to Repository staff only Download (586kB) |
|
|
Text
LOA _Reni Putri Sawitri_2002050342.pdf Download (231kB) |
Abstraksi
Diabetes mellitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat resistensi insulin dan/atau gangguan sekresi insulin. Penanganan DM tipe 2 membutuhkan pendekatan yang komprehensif, termasuk terapi farmakologis dan perubahan gaya hidup. Salah satu parameter penting dalam memantau efektivitas terapi adalah kadar gula darah acak (GDA), yang mencerminkan fluktuasi glukosa harian dan menjadi indikator yang sensitif terhadap respon tubuh terhadap intervensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian obat antidiabetes Metformin dan Glibenclamide, baik secara tunggal maupun kombinasi, dengan atau tanpa tambahan aktivitas fisik, terhadap penurunan GDA pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Sampel terdiri dari 60 pasien DM tipe 2 yang dipilih secara purposive berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan masing-masing sebanyak 15 responden: (1) Metformin, (2) Glibenclamide, (3) kombinasi Metformin + Glibenclamide, dan (4) kombinasi + aktivitas fisik (senam diabetes 3 kali seminggu selama 8 minggu). Pengukuran GDA dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Data dianalisis menggunakan paired sample t-test untuk melihat perubahan dalam kelompok, dan One Way ANOVA dengan uji lanjutan LSD untuk membandingkan antar kelompok. Hasil menunjukkan bahwa semua kelompok mengalami penurunan GDA yang signifikan (p < 0,05) setelah perlakuan. Kelompok kombinasi obat + aktivitas fisik mengalami penurunan GDA terbesar (Δ = 65,8 mg/dL), diikuti kelompok kombinasi obat (Δ = 50,2 mg/dL), Metformin (Δ = 29,7 mg/dL), dan Glibenclamide (Δ = 27,8 mg/dL). Hasil ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p = 0,000), dan uji LSD menunjukkan bahwa kelompok kombinasi + aktivitas fisik memiliki perbedaan signifikan dengan semua kelompok lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi terapi farmakologis dan intervensi gaya hidup memberikan hasil paling optimal dalam pengendalian glikemik. Penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan integratif, yaitu kombinasi Metformin dan Glibenclamide dengan tambahan aktivitas fisik, lebih efektif dibandingkan terapi tunggal dalam menurunkan kadar GDA pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Hasil ini memberikan dasar empiris bagi pengembangan program terapi komprehensif di layanan kesehatan primer yang tidak hanya fokus pada pemberian obat, tetapi juga pada intervensi non-farmakologis yang berkelanjutan.
| Item Type: | Article |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Diabetes Mellitus Tipe 2, Gula Darah Acak, Metformin, Aktivitas Fisik |
| Subjects: | Fakultas Ilmu Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Farmasi |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan |
| Depositing User: | Shandy Rahma R, S.IIP |
| Date Deposited: | 29 Aug 2025 02:27 |
| Last Modified: | 29 Aug 2025 02:27 |
| URI: | http://repository.umla.ac.id/id/eprint/5946 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
